Kamis, 21 Maret 2019

RPP TEKNIK PEMBENIHAN


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan   :    Smk Negeri 3 tarakan
Mata Pelajaran         :    Teknik Pembenihan
Kelas/ Semester        :    XI/ Ganjil
Materi Pokok            :    Penanganan telur
Alokasi Waktu          :    3 JP (3 X 45 menit)


A.  Kompetensi Inti
K-1   Menghayati dan mengamalkan  ajaran agama yang dianutnya.
K-2   Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung- jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
K-3   Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
K-4   Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B.  Kompetensi Dasar
3.1. Menerapkan penanganan telur
4.1. Melakukan penangan telur
C.  Indikakator Pencapaian
3.1.1.Menjelaskan pengertian fekunditas
3.1.2.Menjabarkan prosedur perhitungan fekuinditas
4.1.1.Mampu menghitung fekuinditas sesuai prosedur

D.  Tujuan Pembelajaran
1.Siswa dapat menjelaskan pengertian fekunditas
2.Siswa dapat menjabarkan prosedur perhitungan fekuinditas
3.siswa mampu menghitung fekuinditas sesuai prosedur

E.  Materi Pembelajaran
·         Fekuinditas

Urian Materi
Definisi fekunditas telah banyak dikemukakan. Namun, spesies-spesies ikan yang ada itu bermacam- macam dengan sifatnya masing-masing, maka beberapa peneliti berdasarkan kepada definisi umum lebih mengembangkan lagi definisi fekunditas sehubungan dengan aspek-aspek yang ditelitinya. Misalnya  definisi yang diberikan untuk ikan salmon (Onchorynchus sp.), ikan ini selama hidupnya hanya satu kali memijah dan kemudian mati. Semua telur-telur yang akan dikeluarkan pada waktu pemijahan itulah yang dimaksud dengan fekunditas. Interpretasi data fekunditas seringkali agak rumit yang disebabkan adanya beberapa faktor antara lain
·         hubungan antara fekunditas dan fertilitas,
·         fekunditas dari ikan yang memijah beberapa kali,
·         fekunditas dari ikan vivipar dan “parental care“ atau pengasuhan oleh induk,
·         hubungan antar fekunditas dan ukuran telur,
·         hubungan antara kepadatan populasi dan fekunditas, dan
·         pengaruh faktor-faktor lingkungan terhadap fekunditas,
·         tingkat kematangan gonad yang tidak seragam dari populasi ikan termaksud,
·         waktu pemijahan yang berbeda dan lain-lainnya
(Wahyuningsih dan Barus, 2006).
Secara sederhana Fekunditas dapat diartikan oleh jumlah telur yang dikeluarkan oleh ikan. Terdapat beberapa jenis Fekunditas diantaranya :
  1. Fekunditas individu adalah jumlah telur yang dikeluarkan dari generasi tahun itu dan akan dikeluarkan pada tahun itu pula.
  2. Fekuindita relatif adalah jumlah telur per atuan panjang dan berat.
  3. Fekunditas total adalah jumlah jumlah telur yang dihasilkan ikan selama hidupnya.
Fekunditas secara langsung dapat memberi penaksiran jumlah anak ikan yang akan dihasilkan dan kan menentukan jumlah ikan dalam suatu kelas umur. Fekunditas merupakan suatu subyek yang dapat menyesuaikan terhadap beberapa macam kondisi terutama respon terhadap makanan (Effendie,1997).
Nikolsky selanjutnya menyatakan bahwa fekunditas individu adalah jumlah telur dari generasi tahun itu yang akan dikeluarkan tahun itu pula. Dalam ovari biasanya ada dua macam ukuran telur, yang besar dan yang kecil. Telur yang besar akan dikeluarkan pada tahun itu dan yang kecil akan dikeluarkan pada tahun berikutnya. Namun apabila kondisi baik, telur yang kecilpun akan dikeluarkan menyusul telur yang besar. Sehubungan dengan hal ini maka perlu menentukan fekunditas ikan apabila ovari ikan itu sedang dalam tahap kematangan yang ke-iv(menrut Nikolsky 1969) dan yang paling baik sesaat sebelum terjadi pemijahan. Fekunditas individu akan sukar diterapkan untuk ikan-ikan yang mengadakan pemijahan beberapa kali dalam satu tahun, karena mengandung telur dari berbagai tingkat dan akan lebih sulit lagi menentukan telur yang benar-benar akan dikeluarkan pada tahun yang akan datang. Jadi fekunditas individu ini baik diterapkan pada ikan-ikan yang mengadakan pemijahan tahunan atau satu tahun sekali (Wahyuningsih dan Barus, 2006)

Dalam analisis fekunditas metode yang digunakan adalah metode gabungandari beberapa metode yang ada yaitu :
1. Mengitung langsung satu persatu telur ikan
2. Metode volumetrik yaitu dengan pengenceran telur  X :  x = V : v
Keterangan :
X : Jumlah telur yang akan dicari
X : Jumlah telur contoh
V : Volume seluruh gonad
V : Volume gonad contoh
3. Metode gravimetrik, prinsipnya sama dengan volumetrik, bedanya 
hanya pada ukuran volume diganti dengan ukuran berat.
4. Metode gabungan (hitung gravimetrik dan volumetrik).
Keterangan :
F : Fekunditas
G : Berat gonad total
V : Volume pengenceran
X : Jumlah telur yang ada dalam 1 cc
Q : Berat telur contoh (Arief, 2009).

Factor-faktor yang mempengaruhi fekunditas serta hal-hal lain yang berhubungan dengan hal itu, Nikolsky ( 1969 ) :
  1. Sampai umur tertentu fekunditas itu akan bertambah kemudian menurun, fekunditas relatifnya menurun sebelum terjadi penurunan fekunditas mutlaknya. Fekunditas relative maksimum terjadi pada golongan ikan yang muda. Sedangkankan ikan yang sudah tua kadang tidak memijah setiap tahun
  2. Fekunditas mutlak atau relative sering menjadi kecil pada ikan-ikan atau kelas umur yang jumlahnya banyak.
  3. Kenaikan fekunditas populasi dapat disebabkan oleh kematangan gonad yang lebih awal dari individu yang tumbuh lebih cepat.
  4. Ikan yang bentuknya kecil dengan kematangan gonad yang lebih awal serta fekunditasnya tinggi mungkin disebabkan oleh kandungan makanan dan predator dalam jumlah besar.
  5. Perbedaan fekunditas diantaranya populasi spesie yang hidup dalam kondisi lingkungna yang berbeda-beda, bentuk migrant fekunditasnya lebih besar.
  6. Fekunditas disesuaikan secara otomatis melalui metabolism yang mengadakan reaksi terhadap perubahan persediaan makanan dan menghsilkan perubahan dalampertumbuhan, seperti ukuran pada umur tertentu demikian juga ukuran danjumlah telur atau jumlah siklus pemijahan dalam satu tahun .
  7. Fekunditas bertambah dalam mengadakan respon terhadap perbaikan makanan melalui kematangn gonad yang lebih awal, menanmbah kemantangn individu pada individu yang lebih gemuk dan mengurangi antara siklus pemijahan.
  8.  Kualits telur terutama isi kuning telur berganrung pada umur dan persediaan makanan dan dapat berbeda dari satu populasi ke populasi yang lain (Effendie,1997)

F.  Alokasi Waktu
3 JP ( 3 x 45 menit) setara satu kali pertemuan

G.   
H.  Metode/ Model Pembelajaran
·         saintifik learning dengan,  model inkuiri, metode diskusi dan pratek

I.       Media Pembelajaran
·         Media                : Animasi/ presentasi, dan lembar kerja
·           Alat/ bahan      : LCD proyektor, latop, alat-alat dan bahan perhitungan perhitungan fekuinditas
·         Sumber ajar       : berbagai sumber dari internet, Buku Pembenihan III, Kurikulum 2013

J.      Langkah Pembelajaran/ Skenario Pembelajaran

Pertemuan 1 (3 x 45 menit)
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Pendahuluan
Ø  Mengajak siswa untuk berdoa untuk memulai pelajaran
Ø  Guru memeriksa kehadiran siswa
Ø  Menyampaikan tujuan pembelajaran
Ø  Apersepsi
·         Guru menanyakan kembali menggali pemahaman siswa tentang materi pemijahan pada pertemuan sebelumnya
Ø  Motivasi
Ø  Guru menjelaskan bahwa pengetahuan tentang Fekuinditas sangat penting dalam budidaya perikanan
10 menit
Inti
Ø    Orientasi Masalah (Mengamati)
·      Guru memberikan pertanyaan bagaimana cara Menghitung telur yang ada dalam gonad  induk betina
Ø   Merumuskan masalah ( Menanya)
·         Guru
Memberikan pertanyaan kepada peserta didik yang menginspirasi mereka untuk berfikir (Berapa lamakah waktu yang dibutuhkan menghitung telur jika dihitung satu persatu?)
·         Peserta dididk
Merespon pertanyaan berdasarkan persepsi mereka

Ø  Merumuskan Hipotesa (  Menanya)
·         Guru
Memberikan waktu  kepada murid untuk memdiskusikan pertanyaan yang teah dikemukakan
·         Murid
Melakukan Diskusi untuk memberikan prediksi jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan

Ø  Mengumpulkan data (Mengumpulkan informasi/ eksperimen)
·         Guru
Memberi LK kepada peserta didik
·         Siswa
Siswa/i melakukan eskperimen/ praktek tentang perhitungan fekunditas sesuai prosedur berdasarkan LK yang dibagikan.

Ø  Menguji Hipotesa (Mengasosiasi )
·         Siswa mebandingkan hasil  perhitungan volume metrik dan gravimetrik
·         siswa menyimpulkan secara umum tentang fekuinditas pada ikan

Ø  (Merumuskan Kesimpulan (Mengkomunikasikan)
·         Perwakilan tiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas
5 menit




15 menit









20 menit







45 menit


15 menit



15 menit
Penutup
Ø  Penutup
·         Guru menyimpulkan materi pembelajaran yang baru dipelajari
·         Guru memberikan refelksi pada kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan
10 menit

K.     Peniaian (terlampir)
L.    Sumber Belajar
-          Media Slide pembelajaran Fekuinditas
-          Buku teknik pembenihan 3, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
-          Dari berbagai sumber sebagai pelengkap litelatur pembelajaran



RPP TEKNIK PEMBENIHAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan    :    Smk Negeri 3 tarakan Mata Pelajaran          :    Teknik Pembenihan K...