Minggu, 31 Desember 2017

Perangkat KBM

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 
( RPP )


SEKOLAH                 : SMK Negeri 3 Tarakan
MATA PELAJARAN : Teknik Penanganan pasca panen
KELAS/ SEMESTER : XI / Ganjil
MATERI POKOK         : Pengemasan (Packing) hasil panen
ALOKASI WAKTU : 2 JP @45 menit

A. KOMPETENSI INTI ( KI )

KI. 3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasitentang pengetahuan faktual, konseptual,  operasionaldasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Agribisnis Perikanan Air Tawarpada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

KI.4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Agribisnis Perikanan Air Tawar. Menyajikan potensi &peran  budidaya perairan berdasarkan sumberdaya alam, ekonomi dan sosial Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. KOMPETENSI DASAR
3.7. Menerapkan teknik pengemasan/packing ikan
4.7. Melakukan pengemasan/packing ikan

C. INDIKATOR
3.7.1. Menjelaskan teknik pengemasan (packing) ikan secara terbuka
3.7.2. Menjelaskan teknik pengemasan (packing) ikan secara tertutup
3.7.3. Menguraikan prosedur pengemasan (packing) komoditas perikanan sistem terbuka
3.7.4. Menguraikan prosedur pengemasan (packing) komoditas perikanan sistem tertutup
3.7.5. Menerapkan teknik pengemasan/packing ikan secara terbuka
3.7.6. Menerapkan teknik pengemasan/packing ikan secara tertutup
4.7.1. Mengikuti pengemasan (packing) sistem terbuka
4.7.2. Melakukan pengemasan (packing)sistem terbuka
4.7.3. Mengikuti pengemasan (packing) sistem tertutup
4.7.4. Melakukan pengemasan (packing)sistem tertutup

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Setelah berdiskusi peserta didik dapat menjelaskan teknik pengemasan (packing) ikan secara terbuka dengan benar
2. Setelah berdiskusi peserta didik dapat menjelaskan teknik pengemasan (packing) ikan secara tertutup dengan benar
3. Setelah berdiskusi peserta didik dapat menguraikan prosedur pengemasan (packing) komoditas perikanan sistem terbuka dengan benar
4. Setelah berdiskusi peserta didik dapat menguraikan prosedur pengemasan (packing) komoditas perikanan sistem tertutup dengan benar
5. Setelah berdiskusi peserta didik dapat menerapkan teknik pengemasan/packing ikan secara terbuka dengan benar
6. Setelah berdiskusi peserta didik dapat menerapkan teknik pengemasan/packing ikan secara terb dengan benar
7. Setelah berdiskusi peserta didik dapat mengikuti pengemasan (packing) sistem terbuka dengan benar
8. Setelah berdiskusi peserta didik dapat melakukan pengemasan (packing)sistem terbuka dengan benar
9. Setelah berdiskusi peserta didik dapat mengikuti pengemasan (packing) sistem tertutup dengan benar
10. Setelah berdiskusi peserta didik dapat melakukan pengemasan (packing)sistem tertutup dengan benar


E. MATERI PEMBELAJARAN

Pengemasan/ packing ikan
Metode pengemasan/packing ikan hidup ada 2 macam, yaitu:
Metode pengemasan/packing ikan secara tertutup
Metode pengemasan/packing ikan secara terbuka

Pengemasan terbuka

Pengangkutan terbuka yaitu ikan hidup yang diangkut dengan wadah atau tempat yang media airnya masih dapat berhubungan dengan udara bebas.Pengankutan system ini biasa digunakan untuk pengangkutan jarak dekat dan membutuhkan waktu yang tidak begitu lama.
Sedangkan pengangkutan terttutup adalah pengemasan ikan hidup yang dilakukan dengan tempat atau wadah tertutup, udara dari luar tidak dapat masuk kedalam media tersebut. Pengemasan dengan cara ini dapat dilakukan untuk pengangkutan jarak jauh.

Kelebihan dan kekurangan pengangkutan secara tertutup
Kelebihan pengemasan ikan secara tertutup:
- Media air tahan terhadap guncangan selama pengangkutan
- Dapat dilakukan untuk pengangkutan jarak jauh (dengan pesawat terbang)
- Memudahkan penataan dalam pemanfaatan ruang selama pengangkutan
Kekurangan:
- Media air tidak dapat bersentuhan dengan udara langsung (tidak ada difusi O₂ dari udara) sehingga tidak ada suplai O₂ tambahan.
- Tidak dapat dilakukan pergantian air
- Memerlukan kecermatan dalam memperhitungkan kebutuhan O₂ dengan lama waktu pengangkutan
Kelebihan dan kekurangan pengangkutan secara terbuka
Kelebihan pengemasan ikan secara terbuka:
- Difusi O₂ melalui udara ke media air masih dapat berlangsung
- Dapat dilakukan penambahan O₂ melalui aerator
- Dapat dilakukan pergantian air sebagian selama perjalanan
Kekurangan :
- Dapat menimbulkan stress pada ikan
- Tidak dapat dilakukan untuk pengiriman menggunakan pesawat terbang
- Metode ini sangat cocok untuk pengiriman ikan ukuran konsumsi melalui darat/laut.

F. STRATEGI PEMBELAJARAN

1. Pendekatan : Saintifik/ ilmiah
2. Model : Inquiry
3. Metode : praktikum, diskusi, tanya jawab, ceramah
G. ALAT/ MEDIA/ SUMBER PEMBELAJARAN
Alat : LCD  proyektor, dan komputer/laptop,
Bahan : pastik, karet, oksigen, ikan, air
Media : slide presentasi, video
Sumber Belajar : Buku paket penanganan pasca panen,
  LKPD ( terlampir )

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
Guru dan siswa  memulai dengan berdoa menurut keparcayaan masing-masing.
Guru mengkondisikan kelas dalam suasana kondusif untuk berlangsungnya pembelajaran.
Guru melakukan apersepsi dengan guru menunjukkan ikan dalam kemasan
Guru menyampaikan topik, tujuan pembelajaran dan hasil yang diharapkan serta memberi motivasi kepada siswa

Kegiatan Inti
Merumuskan Masalah
a. Guru menjelaskan tentang prosedur pengemasan/packing sistem terbuka dan tertutup dan pentingnya dalam tahapan proses budidaya.
b. Siswa mengamati slide cara pengemasan ikan yang baik dan diberikan lembar kerja siswa (LKS)

Merumuskan Hipotesis
Siswa menyebutkan alat dan fungsinya yang akan digunakan dalam praktik pengemasan ikan.

Mengumpulkan Data
a. Siswa mencatat semua rangkaian kegiatan yang dilakukan pada prosedur penngemasan secara tertutup.

Menguji  Hipotesis
Siswa membuat kesimpulan tentang alat dan bahan praktik pengemasan ikan sistem tertutup

Merumuskan Kesimpulan
Siswa menyampaikan kesimpulan tentang pengemasan ikan sistem tertutup

Penutup
Guru dan siswa menyimpulkan tentang pengemasan ikan sistem tertutup
Guru melaksanakan pos tes tulisan 15 menit






Sabtu, 30 Desember 2017

soal latihan 1

Silahkan kerjakan soal di bawah ini

RPP Pengemasan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 
( RPP )


SEKOLAH                 : SMK Negeri 3 Tarakan
MATA PELAJARAN : Teknik Penanganan pasca panen
KELAS/ SEMESTER : XI / Ganjil
MATERI POKOK         : Pengemasan (Packing) hasil panen
ALOKASI WAKTU : 2 JP @45 menit

A. KOMPETENSI INTI ( KI )

KI. 3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasitentang pengetahuan faktual, konseptual,  operasionaldasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Agribisnis Perikanan Air Tawarpada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

KI.4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Agribisnis Perikanan Air Tawar. Menyajikan potensi &peran  budidaya perairan berdasarkan sumberdaya alam, ekonomi dan sosial Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. KOMPETENSI DASAR
3.7. Menerapkan teknik pengemasan/packing ikan
4.7. Melakukan pengemasan/packing ikan

C. INDIKATOR
3.7.1. Menjelaskan teknik pengemasan (packing) ikan secara terbuka
3.7.2. Menjelaskan teknik pengemasan (packing) ikan secara tertutup
3.7.3. Menguraikan prosedur pengemasan (packing) komoditas perikanan sistem terbuka
3.7.4. Menguraikan prosedur pengemasan (packing) komoditas perikanan sistem tertutup
3.7.5. Menerapkan teknik pengemasan/packing ikan secara terbuka
3.7.6. Menerapkan teknik pengemasan/packing ikan secara tertutup
4.7.1. Mengikuti pengemasan (packing) sistem terbuka
4.7.2. Melakukan pengemasan (packing)sistem terbuka
4.7.3. Mengikuti pengemasan (packing) sistem tertutup
4.7.4. Melakukan pengemasan (packing)sistem tertutup

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Setelah berdiskusi peserta didik dapat menjelaskan teknik pengemasan (packing) ikan secara terbuka dengan benar
2. Setelah berdiskusi peserta didik dapat menjelaskan teknik pengemasan (packing) ikan secara tertutup dengan benar
3. Setelah berdiskusi peserta didik dapat menguraikan prosedur pengemasan (packing) komoditas perikanan sistem terbuka dengan benar
4. Setelah berdiskusi peserta didik dapat menguraikan prosedur pengemasan (packing) komoditas perikanan sistem tertutup dengan benar
5. Setelah berdiskusi peserta didik dapat menerapkan teknik pengemasan/packing ikan secara terbuka dengan benar
6. Setelah berdiskusi peserta didik dapat menerapkan teknik pengemasan/packing ikan secara terb dengan benar
7. Setelah berdiskusi peserta didik dapat mengikuti pengemasan (packing) sistem terbuka dengan benar
8. Setelah berdiskusi peserta didik dapat melakukan pengemasan (packing)sistem terbuka dengan benar
9. Setelah berdiskusi peserta didik dapat mengikuti pengemasan (packing) sistem tertutup dengan benar
10. Setelah berdiskusi peserta didik dapat melakukan pengemasan (packing)sistem tertutup dengan benar


E. MATERI PEMBELAJARAN

Pengemasan/ packing ikan
Metode pengemasan/packing ikan hidup ada 2 macam, yaitu:
Metode pengemasan/packing ikan secara tertutup
Metode pengemasan/packing ikan secara terbuka

Pengemasan terbuka

Pengangkutan terbuka yaitu ikan hidup yang diangkut dengan wadah atau tempat yang media airnya masih dapat berhubungan dengan udara bebas.Pengankutan system ini biasa digunakan untuk pengangkutan jarak dekat dan membutuhkan waktu yang tidak begitu lama.
Sedangkan pengangkutan terttutup adalah pengemasan ikan hidup yang dilakukan dengan tempat atau wadah tertutup, udara dari luar tidak dapat masuk kedalam media tersebut. Pengemasan dengan cara ini dapat dilakukan untuk pengangkutan jarak jauh.

Kelebihan dan kekurangan pengangkutan secara tertutup
Kelebihan pengemasan ikan secara tertutup:
- Media air tahan terhadap guncangan selama pengangkutan
- Dapat dilakukan untuk pengangkutan jarak jauh (dengan pesawat terbang)
- Memudahkan penataan dalam pemanfaatan ruang selama pengangkutan
Kekurangan:
- Media air tidak dapat bersentuhan dengan udara langsung (tidak ada difusi O₂ dari udara) sehingga tidak ada suplai O₂ tambahan.
- Tidak dapat dilakukan pergantian air
- Memerlukan kecermatan dalam memperhitungkan kebutuhan O₂ dengan lama waktu pengangkutan
Kelebihan dan kekurangan pengangkutan secara terbuka
Kelebihan pengemasan ikan secara terbuka:
- Difusi O₂ melalui udara ke media air masih dapat berlangsung
- Dapat dilakukan penambahan O₂ melalui aerator
- Dapat dilakukan pergantian air sebagian selama perjalanan
Kekurangan :
- Dapat menimbulkan stress pada ikan
- Tidak dapat dilakukan untuk pengiriman menggunakan pesawat terbang
- Metode ini sangat cocok untuk pengiriman ikan ukuran konsumsi melalui darat/laut.

F. STRATEGI PEMBELAJARAN

1. Pendekatan : Saintifik/ ilmiah
2. Model : Inquiry
3. Metode : praktikum, diskusi, tanya jawab, ceramah
G. ALAT/ MEDIA/ SUMBER PEMBELAJARAN
Alat : LCD  proyektor, dan komputer/laptop,
Bahan : karton, lem, kertas
Media : slide presentasi,
Sumber Belajar : Buku paket penanganan pasca panen,
  LKPD ( terlampir )

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
Guru dan siswa  memulai dengan berdoa menurut keparcayaan masing-masing.
Guru mengkondisikan kelas dalam suasana kondusif untuk berlangsungnya pembelajaran.
Guru melakukan apersepsi dengan guru menunjukkan ikan dalam kemasan
Guru menyampaikan topik, tujuan pembelajaran dan hasil yang diharapkan serta memberi motivasi kepada siswa

Kegiatan Inti
Merumuskan Masalah
a. Guru menjelaskan tentang prosedur pengemasan/packing sistem terbuka dan tertutup dan pentingnya dalam tahapan proses budidaya.
b. Siswa mengamati slide cara pengemasan ikan yang baik dan diberikan lembar kerja siswa (LKS)

Merumuskan Hipotesis
Siswa menyebutkan alat dan fungsinya yang akan digunakan dalam praktik pengemasan ikan.

Mengumpulkan Data
a. Siswa mencatat semua rangkaian kegiatan yang dilakukan pada prosedur penngemasan secara terbuka.

Menguji  Hipotesis
Siswa membuat kesimpulan tentang alat dan bahan praktik pengemasan ikan sistem terbuka.

Merumuskan Kesimpulan
Siswa menyampaikan kesimpulan tentang pengemasan ikan sistem terbuka.

Penutup
Guru dan siswa menyimpulkan tentang pengemasan ikan sistem terbuka
Guru melaksanakan pos tes tulisan






Kamis, 28 Desember 2017

Anatomi Ikan

ANATOMI IKAN
oleh :Anik Suparmi,S.Si

Anatomi ikan adalah bagian dalam tubuh ikan yang pada umumnya meliputi :
1.       Topografi ikan, yaitu bagian dalam dari tubuh ikan secara keseluruhan.

2.       Melihat dan mengamati alat-alat dalam ( viscascra ) meliputi :
a.       System digestoria  (pencenaan)
System digestoria  meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.  Saluran pencernaan secara  berurutan : mulut, rongga mulut, pharynx, oesophagus, lambung, phylorus, usus, dan anus. Bagian – bagian pencernaan terdiri dari :
Ø  Rongga mulut : bibir, langit – langit, dasar mulut, dan gigi
Ø  Oesophagus : pada ikan sangat pendek dan mempunyai kemampuan untuk menggelembung.
Ø  Lambung ( ventrikulus ) : berbentuk memanjang seperti huruf  “ j “ sampai “ u “ dengan ukuranrelatif besar
Ø  Usus ( intestinum ) : pada ikan relative besar. Terdapat lipatan – lipatan untuk memperluas penyerapan makanan. Kelenjar pencernaan terdiri dari hati dan pancreas.
-          Hati : berjumlah dua buah, berbentuk padat, terdapat kantung empedu yang berfungsi untuk mengeluarkan cairan empedu. Hati berfungsi sebagai gudang penyimpanan lemak dan glikogen, dalam perusakan sel darah merah dan kimiawi darah seperti urea dan senyawa yang berhubungan dengan ekskresi nitrogen.
-          Pancreas mensekresikan beberapa enzim yang  berfungsi  dalam pencernaan makanan.

b.      Pada umumnya ikan mempunyai otot utama yaitu : otot jantung, otot rangka dan otot polos.
 Dari sifatnya dikenal otot yang bersifat  Voluntary : otot yang dipengaruhi oleh kemampuan saraf sadar ( otot rangka ), involuntary : otot yang sifat kontraksinya tanpa dipengaruhi oleh kemampuan syaraf sadar
1.       Otot rangka ikan : susunan otot rangka pada badan mempunyai sifat kokoh dan berfungsi untuk membentuk tubuh dan untuk bergerak.
2.       Otot polos ikan : terdapat di beberapa organ antara lain saluran pencernaan, gelembung renang, saluran reproduksi dan ekskresi. Sifat dari otot ini  adalah involuntary
3.       Otot jantung ikan : tersusun atas otot jantung berwarna merah gelap. Sifat dari otot ini involuntary.

c.       System Skeleton Ikan
System skeleton yang kita lihat adalah bagian punggung pada ikan teleostei terbagi menjadi  dua bagian, yaitu : tulang punggung ikan bagian badan dan pada bagian ekor. Pada bagian tulang punggung  ( truncus ) ada atau dilengkapi dngan tulang rusuk, sedang pada bagian ekor tidak di lengkapi.


d.      System Sirkularis Ikan
Alat peredaran darah pada ikan terdiri dari jantung dan pembuluh darah
1.       Jantung
Jantung pada ikan terdiri dari dua ruas dan terletak pada bagian posterios lengkung insang. Kedua ruas tersebut adalah atrium ( auricle ) yang berdinding tebal. Pada jantung terdapat suatu ruang tambahan yang berdinding tipis yang di sebut sinus venosus yang berfungsi sebagai penampung darah dari ductus cuveri dan vena hepaticus, serta mengirimkan ke atrium. Antara sinus venosus dengan atrium terdapat katup sinuatriul. Pada ikan teleostei  conus arterious berkebang dengan baik, tetapi tidak mempunyai bulbus arterious. Pada ikan sejati struktur ikan lebih bervariasai

2.       Pembuluh darah ikan
Darah berfungsi untuk mensuplai makanan kepada sel – sel tubuh, membawa oksigen ke jaringan – jaringan tubuh, membawa enzim dan hormone ke organ yang memerlukan. Pertukaran oksigen dari air dengan CO2  terjadi pada bagian semi permeable yaitu pembuluh yang terdapat pada insang. Selain itu di sekitar insang terjadi pengeluaran kotoran yang bernitrogen dan insang yang mengeleminir mineral yang berfungsi. Pada jantung mengeluarkan darah yang relaif kurang akan oksigen dan berkadar CO yang tinggi

e.      System Respiratoria Ikan
Insang adalah organ utama untuk pernafasan dari dalam  media air. Selain insang yang dipergunaka ada pula ikan yang pernafasannya  secara langsung dengan menggunakan udara sebagai sumberoksigen. Insang pada ikan elasmobranchia, belum terdapat insang, sehingga celah insang langsung berhubungan dengan lingkungan. Celah insang berjumlah lima pasang, pada jenis jenis tertentu sering di jumpai enam sampai tujuh pasang celah insang. Pertukaran oksigen dan karbon dioksida terjadi dalam lamella tengah.

f.        System urogenitalia Ikan
1.       Testis
Bersifat internal dan bentuk longitudinal berpasangan.

2.       Ovarium
Ovarium berbentuk longitudinal, letaknya internal dan biasanya berjumlah sepasang. Mereka bergantung pada atas rongga tubuh debgan perantara mesovaria, di bawah atau di samping gelembung gas, ukuran dan perkembangannya pada rongga tubuh bervariasai dengan tingkat kematangannya. Jika dalam keadaan matang ovarium bisa mencapai  70 % dari tubuhnya.

g.       System Nervum kan
System ini terdapat pada otak, di mana otak ikan di bagi menjadi 5 bagian, yaitu :
1.       Telenchepalon : adalah bagian otak sebagai pusat hal – hal yang berhubungan
2.       Dienchepalon : adalah bagian otak yang terdiri dari 3 bagian : yaitu Apithalamus, thalamus, dan hypothalamus

3.       Mesenchepalon : berfungsi sebagai penglihatan
4.       Metenchepalon : memiliki bagian yang menarik yaitu cerebrellum yang berfungsi utama adalah mengatur keseimbangan tubuh dalam air, mengatur tegangan dari otot dan daya orientasi pada lingkungan

5.       Meyenchepalon :merupakan bagian posterior pada otak. Medula oblongata merupakan komponen utama dari organ ini sebagai pusat kranial. Dariotak terdapat sebelas syaraf kranial yang menyebar ke organ-organ sensori tertentu. Sebagian besar syaraf cranial ada pada ikan termasuk syaraf terminal yang hanya di dapat pada vertebrata tingkat rendah.



Rabu, 27 Desember 2017

Morfologi ikan

MORFOLOGI IKAN
Oleh : Anik Suparmi,S.Si


Morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk tubuh dan bentuk organ luar suatu organisme. Morfologi ikan sangat berhubungan dengan habitat ikan tersebut di perairan.
A.      BAGIAN – BAGIAN TUBUH IKAN
Pada umumnya tubuh ikan terbagi atas tiga bagian, yaitu
1.       Caput : bagian kepala, yaitu mulai dari ujung moncong terdepan sampai dengan ujung tutup insang paling belakang. Pada bagian kepala terdapat : mulut, rahang atas, rahang bawah, gigi, sungut, hidung, mata, insang, otak , jantung dan sebagainya
2.       Truncus : bagian badan, yaitu mulai dari ujung tutup insang bagian belakang sampai dengan permulaan sirip dubur. Pada bagian badan terdapat sirip punggung, sirip dada, sirip perut, serta organ - organ dalam seperti hati, empedu, lambung, usus, gonad, gelembung renang, ginjal, limfa, dan sebagainya.
3.       Cauda : bagian ekor, yaitu mulai dari permulaan sirip dubur samapai dengan ujung sirip ekor bagian paling belakang. Pada bagian ekor terdapat anus, sirip dubur, sirip ekor dan kadang- kadang juga terdapat scute dan finlet.

B.      BENTUK-BENTUK TUBUH IKAN
Secara umum, tubuh ikan di bagi menjadi 2 bentuk :
1.       Simetri bilateral, yang berarti jika ikan tersebut di belah pada bagian tengah-tengah tubuhnya ( potongan sagittal ) akan terbagi menjadi dua bagian yang sama antara sisi kiri dan sisi kanan. Bentuk tubuh simetris dapat di bedakan atas :
a.       Fusiform atau bentuk torpedo ( bentuk cerutu )
b.      Compressed atau pipih
c.       Depressed atau picak
d.      Anguilliform atau bentuk ular atau sidat atau belut
e.      Filiform atau bentuk tali
f.        Taeniform atau flatted-form atau bentu pita,
g.       Sagittiform atau bentuk panah,
h.      Globiform atau bentuk bola
i.         Ostraciform atau bentuk kotak,
2.       Non simetris bilateral, yang mana jika tubuh ikan tersebutdi belah secara melintag ( cross section ) maka terdapat perbedaan antara sisi kanan dan sisi kiri tubuh ikan, misalnya :
a.       Ikan langkau ( Psettodes erumei )
b.      Ikan lidah ( Cynoglossus bilineatus )











C.      KEPALA IKAN
Kepala ikan umumnya tidak bersisik, tetapi ada juga yang bersisik. Bagian- bagian kepala ikan yang penting adalah :
1.       Tulang-tulang tambahan tutup insang
2.       Bentuk mulut
3.       Letak mulut
4.       Letak sungut

D.      BADAN IKAN
Pada badan terdapat :
1.       Sisik ( squama )
2.       Gurat sisi ( linea lateralis )
Pada bagian tengah badan ikan, sebelah kanan dan kiri ulai kepala sampai ke pangkal ekor.
3.       Finlet ( jari – jari sirip tambahan )
4.       Scute ( scut, sisik duri )
5.       Keel ( kil, lunas )
6.       Adipose fin ( sirip lemak )
7.       Interpelvic process ( cuping )

E.       ANGGOTA GERAK IKAN
Anggota gerak pada ikan berupa sirip-sirip, sirip pada ikan ada yang berpasangan ada yang tidak.
-          Sirip yang berpasangan adalah :
1.       Sirip dada ( Pinnae pectoralis = pinnae thoracicae = pectoral fins ) P atau P1
2.       Sirip perut ( pinnae abdominalis = pinnae pelvicalis = pinnae ventralis = pelvic fins = ventral fins ) disingkat V atau P2
-          Sirip yang tidak berpasangan atau sirip tunggal adalah :
1.       Sirip punggung ( pinna dorsalis = dorsal fin ), di singkat dengan D. Jika sirip punggung terdiri atas dua bagian, maka sirip punggung pertama  ( di bagian depan ) disingkat dengan D1, sedangkan sirip punggung kedua ( yang di belakang ) di singkat dengan D2
2.       Sirip dubur ( pinna analis = anal fin ), disingkat dengan A
3.       Sirip ekor ( pinna caudalis = caudal fin ) disingkat dengan C















F.       EKOR IKAN
Berdasarkan arah perkembangan arah ujung belakang notochord atau vertebrae, Bentuk ekor ikan terdiri atas  empat macam, yaitu :
1.       Protocercal, ujung belakang notochord atau vertebrae berakhir lurus pada ujung ekor, umumnya di temukan pada ikan-ikan yang masih embrio dan ikan Cyclostomata.
2.       Heterocercal, ujung belakang notochord pada bagian ekor agak membelok kea rah dorsal sehingga cauda terbagi secara tidak simetris, misalnya pada ikan cucut
3.       Homocercal, ujung notochord pada bagian ekor juga agak membelok kea rah dorsal sehingga cauda terbagi secara tidak simetris bila dilihat dari arah luar, terdapat pada teleostei
4.       Diphycercal, ujung notochord lurus kea rah cauda sehingga sirip ekor terbagi secara simetris baik dari arah dalam maupun dari arah luar, terdapat pada ikan Dipnoi dan Latimeria menadoensis
Jika ditinjau dari dari bentuk luar sirip ekor maka secara morfologgisdapat dibedakan beberapa bentuk sirip ekor, yaitu :
1.       Rounded ( membundar ), misalnya pada ikan kerapu bebek ( Cromileptes altivelis )
2.       Truncate ( berpinggiran tegak ), misalnya pada ikan tambangan ( lutjanus johni )
3.       Pointed ( meruncing ), misalnya pada ikan sembilang ( plotocus canius )
4.       Wedge shape ( bentuk baji ), misalnya pada ikan gulamah ( Argyrosomus amoyensis )
5.       Emarginate ( berpinggiran berlekuk  tunggal ), misalnya pada ikan lencam merah ( Lethrinus obsoletus )
6.       Double emaginate ( berpinggiran berlekuk ganda ), misalnya pada ikan ketang – ketang ( Deprame punctate )
7.       Forked / Furcate ( bercagak ), misalnya pada ikan cipa- cipa ( Atropus atropos )
8.       Lunate ( bentuk sabit ), misalnya pada ikan tuna mata besar ( Thunnus obesus )
9.       Epicercal ( bagian daun sirip atas lebih besar ), misalnya pada ikan cucut martil ( Eusphyra blochii )
10.   Hypocercal ( bagian daun sirip bawah lebih besar ), misalnya pada ikan terbang  ( Exocoetus volitans )


























Lampiran gambar

Description: D:\data picture\ikan\pisces-9-638.jpg
Description: D:\data picture\ikan\slide_10.jpg


Description: D:\data picture\ikan\slide_13.jpg

Description: D:\data picture\ikan\bentuk%2Bekor.pngDescription: D:\data picture\ikan\Modifikasi%2BBerbagai%2BSirip%2BIkan%2B%2BAffandi%2Bet%2Bal%2B1992.png

Description: D:\data picture\ikan\jenis%2Bsisik.jpg

Selasa, 26 Desember 2017

Distribusi ikan

DISTRIBUSI IKAN
Oleh : Anik Suparmi,S.Si


ADA 3 DISTRIBUSI PADA IKAN
1.    Distribusi geologis : berhubungan dengan waktu/jaman periode umur ketika spesies itu terdapat.
2.    Distribusi geografis : berdasarkan tempat ditemukannya
3.    Distribusi ekologis : berdasarkan tolerasi thd lingk sekitarnya


DISTRIBUSI EKOLOGIS
Distribusi ikan dipengaruhi faktor lingk:
1.    Biotik
2.    Abiotik
3.    Teknologi
4.    Kegiatan manusia

FAKTOR BIOTIK
Berupa tumbuhan maupun hewan dibagi 3
kelompok:
1.    Produser: organisme penghasil
2.    Konsumer: organisme pemakai
3.    Dekomposer: organisme pengurai

PENGARUH PLANKTON NABATI DAN HEWANI
Fitoplankton
·         sbg penghasil oksigen,sbg bahan mkn bagi organisme air pd rantai makanan.
·         Dpt hdp & berkembang bila ada cahaya matahari,
zooplankton
·         dpt hdp sampai 6000-7000 m dibawah permukaan laut asal tersedia oksigen dan detritus.
·         Distribusi ikan sgt dipengaruhi oleh distribusi plankton
·         Ikan pelagis :  memerlukan plankton
·         Ikan demersal : tdk menggantungkan plankton umumnya mrpk predator, pmkn detritus
·         Muara -> subur

PENGARUH TUMBUHAN AIR
1.    Akar di dasar perairan, batang & daun di luar
Tmb ini kurang bermanfaat untuk ikan & hwn air
Ex: gelagah, mendong genjer: (ganggu) keseimbangan ekosistem perairan.
2.    Akar di dasar, daun di permukaan air.
Ex. Teratai; pelindung anak ikan dr cahaya matahari dan hujan
3.    Tumb kecil di permuk akar tejulur ke dlm air,sering terbawa arus/gelomb.
Ex: enceng gondok :  tempat melekat telur ikan, utk memijah
4.    Tumb yg seluruh bag di dlm air
Ex: ganggang air (Hydrilla verticilata) , makan ikan herbivora. Menambah kandungan oksigen siang hari melalu fotosintesa, perlindungan alami, tempat untuk memperoleh mkn -> ikan seribu, ikan sepat.


PENGARUH IKAN BUAS
·         Ikan pemangsa: mampu beradaptasi dg baik
·         Ikan dimangsa (prey): punya daya adaptasi baik utk menghindar dr perdator yaitu: ada duri sbg senjata & memperbesar, volume tubuh shg predator sulit memangsa,
·         ada kelenjar racun, ada arus listrik, ada tonjolan.
·         Ada ikan prey & predator-> keseimbangan ekologis.

PENGARUH BAKTERI
      Berperan dlm rantai mkn: bakteri-zooplankton - ikan.
      Sbg mkn langsung ikan
Ex: ikan Cyprinoid amur, Xenocypris macrolepsis
·         Penyebab fluorocens yaitu bakteri khusus yg mendiami organ cahaya pd ikan tertentu.
·         Pengaruh merugikan: penyebab penyakit furuncolis
      Penyebab penyakit bintik merah pd ikan mas ( Pseudomonas plehninae.)

PENGARUH PROTOZOA
      Sbg mkn awal dr berbagai jenis ikan
      Infusoria: sbg mkn awal ikan labirinthodont yg baru menetas.
      Tintinnoidea: Sbg mkn ikan japuh ( Dussumiera sp ) & ikan teri, stlh besar tdk makan lg.
      Penyebab penyakit costiasis, penyebabnya: Protozoa flagellata yg menyerang kulit.
      Myxobolus penyakit menyerang ikan mas.

FAKTOR ABIOTIK
      Cahaya
Cahaya dibutuhkan oleh ikan untuk :
1.    Menuju mangsa
2.    Menghindar diri dr predator
3.    Perjalanan utk mdptkn mkn
-          Phototaxis positif: ikan yg tertarik chy
-          Phototaxis negatif: ikan menghindar dr chy
      Suhu
-          Bersifat Poikhilotermal
-          Perubahan suhu air mempengaruhi metabolisme ikan, merupakan tanda alamiah untuk pemijahan.
-          Penyebaran ikan ada yg tergantung dr suhu
-          Ex. Ikan kembung (Scomber scombrus ) senang suhu hangat.
-          Ikan kutub (Borcogsdus saida) habitat suhu dingin.
      Garam-garam organik
-          Air sbg media tumbuh dan berkembang ikan banyak mgd garam organik terlarut
-          baik tawar maupun asin.
-          Pengelompokan ikan bdsr daya tahan thd garam terlarut:
1.    Euryhaline: mampu bertahan thd perubahan kadar garam dlm jumlah besar.
Ex. Kakap, bandeng, baronang, manyung
2.    Stenohaline: tdk tahan thd perubahan kadar garam besar. Ex. Layang, julung, cakalang.
-          POIKHILOSMOTIC: org perairan yg tdk memilki organ utk mempertahankan cairan dlm tbh pd konsentrasi berbeda dengan konsentrasi sekitarnya.
-          HOMOIOSMOTIC: orgn yg mampubertahan dgn konsentrasi cairan tubuhnya
thd perub konsentrasi sekitarnya.Kandungan garam organik pengaruh tdk lgs
memp perkembangan makan ikan (plankton)

      Angin
Angin ----à  tumb air  --à  plankton pindah  ---à ikan pindah.


PENGARUH TEKNOLOGI
1.    Pembangunan Bendungan Di Sungai
-          Ikan beruraya ke hulu sungai (anadromus)terhalang.
-          Kesuburan muara sungai menurun akibat garam organik tertahan.
-          Perub komposisi ikan
-          Ekosistem sungai berubah mjd ekosistem waduk predator tinggi.
2.    Industri
Limbah industri masuk ke perairan ---à pencemaran  ----à perub organisme ---à keseimbangan perairan terganggu  ---àperub komposisi organisme.
3.    Penggundulan Hutan
Penggundulan hutan air hjn tdk banyak disimpan dalam tanah akibat vegetasi berkurang. Air hujan langsung ke tanah permukaan erosi air menjadi run off sungai. Air mjd keruhikan migrasi krn kehilangan tempat memijah & kehilangan tempat mencari mkn.

REKLAMASI PANTAI
      Pantai ditumbuhi htn bakau yg cocok sbg ladang asuhan ikan & udang kecil(nursery ground ), sbg jalur hijau (green belt) utk melindungi pengikisan pantai.
      Pembukaan hutan : penebangan hutan perubahan ekosistem populasi ikan & udang berkurang.

IV. FAKTOR KEGIATAN MANUSIA
Mns berpengaruh thd:
1.    Transportasi disetiap propinsi & kab.
2.    Pemijahan buatankesulitan mdp benih teratasi.
3.    Pemupukan air mendorong pertumb plankton nabati mempercepat tumbuh & kembang ikan.

Ex. Mujair, nila, tambakan, sepa ,mempercepat reproduksi.Mas, mola, bandeng, tawes pemupukan dpt mempercepat perbesaran benih hingga ukuran konsumsi.

RPP TEKNIK PEMBENIHAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan    :    Smk Negeri 3 tarakan Mata Pelajaran          :    Teknik Pembenihan K...