Rabu, 06 Maret 2019

penelitian


MENGIDENTIFIKASI JENIS GULMA  RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii YANG DI BUDIDAYAKAN DI PULAU TARAKAN KALIMANTAN UTARA



First A. Author
Anik Suparmi,SMKN 3 Tarakan, Kota Tarakan




Abstract.

Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui / mengidentifikasi jenis gulma penyaing rumput laut Kappaphycus Alvarezii  yang dibudidayakan di Pulau Tarakan Kalimantan Utara.  Penelitian ini bersifat deskriptif eksploratif dengan metode survey lapangan dan teknik wawancara terhadap nelayan dan pembidudaya rumput laut. Penelitian ini dilaksanakan di perairan sekitar   Kelurahan Pantai Amal Kecamatan Tarakan Timur  , Kota Tarakan, Pulau Tarakan  Provinsi Kalimantan Utara.  Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2017 hingga Februari 2018, dengan mengambil titik sampling tiga lokasi yaitu :RT 4, RT 6, RT 14  yang merupakan perwakilan tempat penelitian . Alat yang digunakan di dalam penelitian adalah:, alat tulis, buku kunci determinasi dan kamera . Setiap lokasi disampling secara acak 20 bentangan rumput laut yang sedang dibudidayakan.  Ditemukan empat jenis gulma  yaitu Turbinaria Sp ,  Sargassum sp, Gracilaria sp dan lumut sutera ( Chaetomorpha sp).  Keempat jenis gulma ini menyebar disemua lokasi penelitian dengan jumlah yang bervariasi, kecuali Gracillaria sp hanya ditemukan pada lokasi RT4  Pada lokasi RT 4 jumlah terbanyak yang ditemukan adalah Lumut Sutera dengan jumlah rata- rata 50 tallus perbentangan, menyusul Sargassum sp 5 tallus dan Turbinaria sp 4 tallus dan Gracilaria sp 3 tallus , demikian pula pada lokasi RT 6 juga didominasi lumut sutera dengan intesitas rata rata 40  tallus setiap bentangan, menyusul Sargassum sp dengan intensitas rata-rata 6 pebentangan dan Turbinaria sp dengan intensitas rata-rata 3 tallus perbentangan.   Pada Lokasi RT 14 masih tetap didominasi oleh Lumut sutra dengan intesitas rata-rata 5 tallus perbentangan menyusul Sargasum sp rata – rata 3 tallus dan Turbinaria sp  rata-rata 2 tallus ditemukan pada setiap bentangan

Kata kunci : Gulma, Kappaphycus alfarezii, Tarakan


               This study aims to identify / identify the type of weed seafater Kappaphycus Alvarezii seaweed cultivated on the island of Tarakan, North Kalimantan. This research is descriptive explorative with field survey method and interview technique to fisherman and seaweed farmer. This research was conducted in the waters around the Amal Coastal Urban District of Tarakan Timur, Tarakan City, Tarakan Island, North Kalimantan Province. The study was conducted from December 2017 to February 2018, taking sampling points of three locations: RT 4, RT 6, RT 14 which is representative of the research site. The tools used in the research are: stationery, key book determination and camera. Each location was randomly sampled 20 stretches of seaweed being cultivated.Four types of weeds are Turbinaria Sp, Sargassum sp, Gracilaria sp and silk lichen (Chaetomorpha sp). These four types of weeds spread in all study sites with varying amounts, except Gracillariasp found only in RT4 sites. In RT4 sites the highest number found was silk lichen with an average of 50 tallus contrasts, following Sargassum sp 5 tallus and Turbinaria sp 4 tallus and Gracilaria sp 3 tallus, as well as at location RT 6 is also dominated by silk moss with an average intensity of 40 tallus per stretch, following Sargassum sp with an average intensity of 6 contradicts and Turbinaria sp with an average intensity of 3 tallus contrasts. In location RT 14 is still dominated by silk moss with an average intensity of 5 tallus contrasts following Sargasum sp averaging 3 tallus and Turbinaria sp on average 2 tallus found on every stretch

Key word :Weeds , Kappaphycus alfarezii, Tarakan


Introduction

Potensi rumput laut juga menjanjikan untuk dikembangkan. Sejak 2009 lalu, nelayan di Kelurahan Pantai Amal Kecamatan Tarakan Timur menjadikan budidaya rumput laut sebagai pekerjaan alternatif bagi keluarga nelayan di sepanjang pesisir Pantai Amal. Tetapi para nelayan mulai menyadari rumput laut ternyata lebih menguntungkan dan mudah untuk di budidayakan, sehingga para nelayan banyak yang “banting setir” menjadi petani rumput laut. Rata-rata setiap keluarga memiliki “kebun” rumput laut antara 1.000-10.000 tali dengan panjang masing-masing tali sekitar 15 depa atau kira-kira setara dengan 15 meter. Kualitas rumput laut di Pantai Amal memang tidak sebaik rumput laut asal Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan. Namun keberadaan budidaya rumput laut ini cukup memberikan andil dalam peningkatan ekonomi mengingat harganya yang cukup stabil dikisaran Rp.10.000-15.000 per kg. kering.
Pada tahun 2013, produksi rumput laut mencapai 5.000 ton rumput laut kering. Melihat potensi rumput laut yang menjanjikan pemerintah kota tarakan turut memberikan dukungan dengan melakukan program-program seperti penyuluhan, pelatihan, dan juga bantuan dalam bentuk alat budidaya yang di berikan sesuai permintaan para petani. Sehingga pada tahun 2014, produktivitas rumput laut kota Tarakan meningkat menjadi 8.000 ton dan terus meningkat. Namun, dibalik potensi tersebut petani rumput laut masih menghadapi tantangan klise, yaitu masalah penanganan usai panen dalam hal proses penjemuran rumput laut yang tidak maksimal akibat gangguan hama.
Sebenarnya produktivitas rumput laut pada tahun 2014 bisa lebih tinggi, hal ini disebabkan adanya gangguan hama musiman yang terjadi pada bulan oktober lalu yang merusak rumput laut sehingga membuat produksi rumput laut merosot.

Problem of Research

Apa saja jenis- jenis gulma yang ada pada budidaya rumput laut Kappaphycus alvarezii yang di budidayakan di Pulau Tarakan Kalimantan Utara, dan bagaimana pula tingkat sebaran dari gulma tersebut.

Research Focus

Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui / mengidentifikasi jenis gulma penyaing rumput laut Kappaphycus alvarezii  yang dibudidayakan, dan jumlah sebaranya di Pulau Tarakan Kalimantan Utara,


  
Methodology of Research

General Background of Research

Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang berusaha menggambarkan atau melukiskan obyek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada di lapangan. Agar masalah lebih fokus maka dibatasi ruang lingkupnya hanya pada tanaman selain Rumput Laut yang dibudidayakan, dengan fokus penelitian Petani Rumput Laut di Kelurahan Pantai Amal Kecamatan Tarakan Timur Kota Tarakan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan sumber data sebagai sumber memperoleh data dalam penulisan penelitian ini.


Sample of Research

            Penelitian ini dilaksanakan di perairan sekitar Pulau Tarakan,tepatnya di daerah Pantai Amal ,Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara.  Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2017 hingga Februari 2018, Dalam penelitian diambil lokasi 3 RT ( RT 4, RT 6, RT 14 ) Kelurahan Pantai Amal, Kecamatan Tarakan Timur, Kota Tarakan, Kalimantan Utara,





Gambar 1.Peta lokasi Penelitian

Instrument and Procedures

a.       Menentukan zona pengamatan
Daerah / lokasi  pengamatan dilakukan di tiga lokasi yaitu: RT 04, RT 06 dan RT 14 ( Binalatung ), Kelurahan Pantai Amal, Kecamatan Tarakan  Timur, Kota Tarakan, Kalimantan utara.
b.      Melakukan observasi di zona pengamatan.
·         Observasi dilakukan dengan  teknik pengambilan sampling lokasi pengamatan, teknik pengambilan titik sampling tiap lokasi terdiri dari 20 tali bentang , dengan rata-rata umur tanaman budidaya sekitar 30 hari, dengan rata-rata 100 titik tiap bentang.
·         Tiap-tiap RT di ambil titik sampling , dengan  pemilihan titik sampling di lakukan secara acak.
c.       Mendokumentasikan tumbuhan / rumput laut yang ada selain dari tanaman budidaya  yang ditemukan.
d.      Memasukkan data/ hasil  pengamatan yang dilakukan  ke dalam lembar observasi
e.       Melakukan identifikasi jenis-jenis tumbuhan  yang ditemukan dengan cara menyamakan ciri- ciri dari tanaman yang ditemukan dengan buku kunci determinasi .
f.       Menyusun klasifikasi jenis-jenis tumbuhan yang didapatkan selama melakukan pengamatan selain tanaman budidaya yaitu Kappaphycus Alvarezii.

Data Analysis

Penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data, yakni Penelitian Kepustakaan (Library research) dan Penelitian Lapangan (Field work research).Dalam penelitian lapangan ini peneliti juga menggunakan beberapa teknik antara lain Observasi, Wawancara, Dokumentasi.
Analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman  (dalam Satori 2009:39-42) mengatakan bahwa analisis data kualitatif terdiri dari empat komponen, yaitu Pengumpulan Data, penyederhanaan Data, Penyajian  Data, Penarikan Kesimpulan.



Results of Research

Berikut ini di sajikan data jenis-jenis gulma/alga yang didapatkan selama melakukan pengamatan /penelitian.

Tabel 1. Data hasil pengamatan jenis-jenis gulma pada budidaya rumput laut
   Kappaphycus alvarezii
No
Nama Spesies
Gambar
% Sebaran
1.
Divisi             : Phaenophyta
Class               : Phaenophyceae
Ordo               : Fucales
Familia            : Sargassaceae
Genus                         : Turbinaria
Spesies            : Turbinaria sp


7,4
2.
Kingdom          : Plantae
Divisi               : Phaeophyta
Kelas               : Phaeophyceae
Ordo                : Fucales
Famili              : Sargassaceae
Genus              : Sargassum
Spesies             : Sargassum sp


11,5
3.
Kingdom          : Plantae
Divisi               : Chlorophyta
Kelas               : Ulvophyceae
Ordo                : Cladophorales
Famili              : Cladophoraceae
Genus              : Chaetomorpha
Spesies             : Chaetomorpha sp
Description: C:\Users\user\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\Oscillatoria.jpg


78,5

Divisi               : Rhodophyta
Class                : Rhodophyceae
Ordo                : Gigartinales
Familia            : Gracilariaceae
Genus              : Gracilaria
Spesies            : Gracilaria sp
Description: C:\Users\user\Documents\Divisi-Rhodophyta-Alga-merah-300x226.jpg


2,4
           

Grafik 1. Menyajikan data rata – rata gulma per sampling ( per RT )




Grafik 2. Menyajikan prosentase sebaran gulma per jenis



Chaetomorpha sp mendapatkan peringkat pertama berdasarkan jumlah atau prosentasenya sekitar 78,5 % dari total sebaran yang ada, karena hampir di setiap tali bentang ditemukan adanya alga jenis ini.  Hal ini mungkin terjadi karena kondisi perairan kota tarakan sangat cocok untuk berkembang biaknya alga jenis ini. Selain itu karena jumlah nya sangat banyak sehingga alga jenis ini dengan sangat mudah menyebar ke tali- tali bentang rumput laut,atau substrat yang lain. Mengingat sistem reproduksi dari alga ini bisa secara vegetatif dan secara generatif dan di karenakan lingkunganyayang bagus untukpertumbuhan menyebabkan alga jenis ini mudah menyebar.
Sargasum sp mendapatkan peringkat ke dua berdasarkan jumlah atau prosentasenya yaitu sekitar 11,5 % , hal ini mungkin terjadi karena alga  jenis ini sangat mudah untuk di siangi / di ambil saat di lakukan pengontrolan. Karena jumlahnya sangat sedikit jadi alga jenis ini tidak terlalu mengganggu perkembangan dari rumput laut yang dibudidayakan.
Turbinaria sp mendapatkan peringkat ke tiga berdasarkan jumlah atau prosentasenya yaitu sekitar 7,4 %  dari total sebaran, hal ini mungkin terjadi karena alga  jenis ini sangat mudah untuk disiangi / diambil saat di lakukan pengontrolan. Karena jumlahnya sangat sedikit jadi alga jenis ini tidak terlalu mengganggu perkembangan dari rumput laut yang dibudidayakan.
Gracilaria sp mendapatkan peringkat ke empat berdasarkan jumlah atau prosentasenya sekitar 2,4 %, Karena jumlahnya sangat sedikit jadi alga jenis ini tidak terlalu mengganggu perkembangan darii rumput laut yang dibudidayakan dan dari hasil pengamatan alga jenis ini hanya terdapat di lokasi  RT 04.


Conclution

1.      Penelitian ini dilaksanakan di perairan sekitar   Kelurahan Pantai Amal Kecamatan Tarakan Timur  ,Kota Tarakan, Pulau Tarakan  Provinsi Kalimantan Utara.  Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2017 hingga Februari 2018, dengan mengambil titik sampling tiga lokasi yaitu :RT 4, RT 6, RT 14  yang merupakan perwakilan tempat penelitian .
2.      Pada penelitian ini ditemukan tiga jenis gulma yang menempel pada rumput laut yang dibudidayakan yaitu Turbinaria Sp ,  Sargassum sp , Gracilaria sp dan lumut sutera ( Chaetomorpha sp).  Ketiga jenis gulma ini menyebar disemua likasi penelitian denga jumlah yang bervariasi.  Pada lokasi RT 4 jumlah terbanyak yang ditemukan adalah Lumut Sutera dengan jumlah rata- rata 50 tallus perbentangan, menyusul Sargassum sp 5 tallus dan Turbinaria sp 4 tallus dan Gracilaria sp 3 tallus , demikian pula pada lokasi RT 6 juga didominasi lumut sutera dengan intesitas rata rata 40  tallus setiap bentangan, menyusul Sargassum sp dengan intensitas rata-rata 6 pebentangan dan Turbinaria dengan intensitas rata-rata 3 tallus perbentangan.   Pada Lokasi RT 14 masih tetap didominasi oleh Lumut sutra dengan intesitas rata-rata 5 tallus perbentangan menyusul Sargasum sp rata – rata 3 tallus dan Turbinaria sp rata-rata 2 tallus ditemukan pada setiap bentangan




       
References

Atmadja. S.(1988) . Rumput Laut (Algae) Jenis, Reproduksi, Produksi, Budidaya dan Pasca Panen. Proyek Studi Potensi Sumber Daya Alam Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Baga I. (2010) Pengaruh Jarak Tanam dan Asal Bibit Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Karagenan Rumput Laut  Kappaphycus alvarezii  . Desertasi. Program Pasca Sarjana Universitas Pajajaran. Bandung
Edward dan Tarigan, (1997) . Pengaruh Musim Terhadap Fluktuasi Kadar Fosfat dan Nitrat Di Laut Banda
Hayashi  L ,Gabriel S. M. Faria dan Beatriz G. Nunes,2010a.  Effects of salinity on the Growth Rate, Carrgeenan yield, and cellular structure of Kappaphycus alvarezii. Universidade Federal de Santa Catarina (UFSC), Journal Appl Phycol.DOI 10.1007/s10811-010-9595-6
Mulyaningrum.S.R.H, P.R. Pong-Masak,  E.Suryati and Rosmiati. (2009). Fluctuation  Of Carageenan Content by Cultivation Age on Six Seaweed Variant Kappaphycus alvarezii At Polewali Waters West Sulawesi

 Norambuena F., Hermon K., Skrzypczyk V., Emery J. A., Sharon Y., Beard A., Turchini G.
            M., 2015 Algae in fish feed: performances and fatty acid metabolism in juvenile
            Atlantic salmon. PLoS ONE 10(4):0124042.

Nursidi, Ali S. A., Anshary H., Tahya A. M., 2017 Environmental parameters and specific
            growth of Kappaphycus alvarezii in Saugi Island, South Sulawesi Province,
            Indonesia. AACL Bioflux 10(4):698-702.

 Patajai ,R.S.(2007). Pertumbuhan, Produksi dan Kualitas Rumput Laut Kappaphycus alvarezi(Doty) pada Berbagai Habitat Budidaya yang Bebeda. Disertasi Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin. Makassar.
Sediadi  A dan U. Budihardjo. (2000) . Rumput laut.  Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah. LIPI, Jakarta 
Steel,R.G.D dan J.H.Torrie (1995). Prinsip dan Prosedur Statistik Suatu Pendekatan Biometrik.  Edisi Kedua Penerbit.  PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta
Yuan (1990).  Cultivation of Temperate Seaween Asia Fasific Region.  Tecnical Region Paper on the Culture and Utilization Seaweed Volume II.  Network Of Acuaculture in Asia. Thailand



First A. Author
Biologi, Guru, SMK Negeri 3 Tarakan, Tarakan,Kalimantan Utara  



        
Acknowledgements\
Terimakasih kepada yang terhormat,Pemerintah Kota Tarakan, Bapak Camat tarakan timur, Bapak Lurah Pantai Amal, Bapak Kepala SMK N 3 Tarakan ( Drs.Sriyono ), Ketua RT 4, RT 6 dan RT 14, masyarakat di pantai Amal, Rekan – rekan yang telah membantu sehingga penelitian ini bisa selesai tepat waktu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RPP TEKNIK PEMBENIHAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan    :    Smk Negeri 3 tarakan Mata Pelajaran          :    Teknik Pembenihan K...